Selasa, 31 Januari 2012

Kasus 1 : Hartoyo sebagai manajer

Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari tentara. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan. Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif.

Pada jam istirahat makan siang, Hartoyo bertanya pada Drs. Abdul Hakim, ak, manajer departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam departemen produksi. Abdul Hakim, menjawab bahwa dua telah mendengar secara informal melalui komunikasi "grapevine", bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, "dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan mengharapkan saya berbuat seperti itu."

Pertanyaan kasus :

1. Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh Hartoyo? Bagaimana keuntungan dan kelemahannya? Bandingkan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu ditentara.

2. Konsekuensinya apa, bila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran saudara bagi perusahaan, untuk merubah keadaan?

Jawaban Kasus :

1. Drs. Hartoyo menggunakan kepemimpinan militer yang memiliki gaya kepemimpinan yang tegas.

Keuntungannya : karyawan Hartoyo menjadi pribadi yang disiplin dan tegas.

Kelemahannya : Hartoyo tidak dapat menerima kritik atau saran dari karyawannya dikarenakan Hartoyo tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan karyawannya.

Karena gaya kepemimpinan itulah yang didapatkan oleh Hartoyo ketika di tentara sebelumnya, sehingga terbawa hingga sekarang.

2. Konsekuensi yang akan terjadi pada Hartoyo adalah :

Hartoyo dapat di jauhi atau di acuhkan oleh karyawannya karena gaya kepemimpinan yang Hartoyo terapkan kepada karyawannya.

Saran saya : Hartoyo harus merubah gaya kepemimpinannya menjadi pribadi yang baik, low profile, dapat menjalin komunikasi dengan baik, dapat menerima kritik dan saran yang di berikan oleh karyawannya.

Senin, 09 Januari 2012

KEPEMIMPINAN

A. PENGERTIAN

Pengertian kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dari pengertian tersebut kepemimpinan mengandung beberapa unsur antara lain:

1. Kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi terdapat empat pemimpin dan anggotanya berinteraksi.

2. Didalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh pemimpin.

3. Harus adanya tujuan bersama yang dicapai

B. TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN

1. Tipe Otokratis

Ciri-cirinya antara lain :

· Mengandalkan kepada kekuatan / kekuasaan

· Menganggap dirinya paling berkuasa

· Keras dalam mempertahankan prinsip

· Jauh dari para bawahan

· Perintah diberikan secara paksa

2. Tipe Laissez Faire

Ciri-cirinya antara lain :

· Memberi kebebasan kepada para bawahan

· Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan

· Semua pekerjaan dan tanggung jawab di limpahkan kepada bawahan

· Tidak mempunyai wibawa

· Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik

3. Tipe Paternalistik

Ciri-cirinya antara lain :

· Pemimpin bertindak sebagai bapak

· Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa

· Selalu memberi perlindungan

· Keputusan ada di tangan pemimpin

4. Tipe Militerlistik

Ciri-cirinya antara lain :

· Dalam komiunikasi menggunakan saluran formal

· Mengunakan system komando atau perintah

· Segala sesuatu bersifat formal

· Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku

5. Tipe Demokratis

Ciri-cirinya antara lain :

· Berpartisipasi dengan kegiatan organisasi

· Bersifat terbuka

· Bawahan diberi kesempatan untuk member saran dan ide-ide baru

· Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat

· Menghargai potensi individu

6. Tipe Open Leadership

Tipe ini hamper sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.

C. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :

1. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )

Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembangannya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :

a) Kecerdasan

b) Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

c) Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

d) Sikap Hubungan Kemanusiaan

2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal, yaitu :

Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

3. Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

4. Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

5. Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

;;

By :
Free Blog Templates