Sabtu, 04 Mei 2013
Usaha Perlindungan Hewan Langka (Badak Jawa)
Diposting oleh I Love Korean Pop, Drama & Film di 11.10
Badak Jawa atau badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota family Rhinocerotidae dan
satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak India dan memiliki kulit bermosaik
yang menyerupai baju baja. Badak ini berukuran lebih kecil daripada badak India
dan besar tubuhnya hampir sama dengan badak hitam. Meski disebut “Badak Jawa”,
hewan ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tetapi di seluruh Nusantara,
sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok.
Badak Jawa hidup di hutan hujan, dataran banjir besar atau
daerah basah dengan banyak kubangan lumpur. Badak jawa adalah binatang tenang
dengan pengecualian ketika mereka berkembang biak dan apabila seekor betina
sedang mengasuh anaknya. Badak jawa adalah hewan herbivora dan makan
bermacam-macam spesies tanaman, terutama tunas, ranting, daun-daunan muda dan
buah yang jatuh. Berkubang di lumpur adalah sifat umum semua badak untuk
menjaga suhu tubuh dan membantu mencegah penyakit dan parasit. Goresan yang
dibuat oleh kaki di tanah dan gulungan pohon muda juga digunakan untuk
berkomunikasi. Ketika manusia terlalu dekat dengan badak jawa, badak itu akan
menjadi agresif dan akan menyerang, menikam dengan gigi serinya di rahang bawah
sementara menikam ke atas dengan kepalanya.
Ciri-ciri fisik Badak Jawa (Rhinoceros
sondaicus), antara lain :
1. Umumnya
memiliki warna tubuh abu-abu kehitam-hitaman.
2. Hanya
memiliki satu cula, dengan panjang sekitar 25 cm, namun ada kemungkinan tidak
tumbuh atau sangat kecil sekali pada betina.
3. Berat badan
seekor Badak Jawa dapat mencapai 900-2300 kg, dengan panjang tubuh sekitar 2 -
4 m, tingginya bisa mencapai hampir 1,7 m.
4. Kulitnya
memiliki semcam lipatan sehingga tampak seperti tameng baja.
5. Memiliki
rupa mirip dengan badak India namun tubuh dan kepalanya lebih kecil dan jumlah
lipatan lebih sedikit.
6. Bibir atas
lebih menonjol sehingga dapat digunakan untuk meraih makanan dan memasukkannya
ke dalam mulut.
7. Badak
termasuk jenis hewan pemalu dan soliter (penyendiri).
Spesies ini kini statusnya sangat kritis, karena hanya sedikit
populasi yang ditemukan di alam bebas dan tidak ada di kebun binatang. Badak
ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi.
Berkurangnya populasi badak jawa di alam bebas dikarenakan
perburuan untuk diambil culanya yang sangat berharga untuk pengobatan
tradisional Tiongkok, kulitnya digunakan untuk membuat baju baja tentara
tiongkok dan suku local di Vietnam yang mempercayai bahwa kulit badak dapat
digunakan sebagai penangkal racun untuk bisa ular dan dapat pula disebabkan
oleh kehilangan habitat yang diakibatkan oleh terjadinya perang. Tempat yang
tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak jawa masih
berada pada risiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman
genetic menyebabkan perkembangbiakan yang terganggu. WWF Indonesia mengusahakan
untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit
atau bencana alam, populasi badak jawa akan langsung punah. Taman Nasional
Ujung Kulon di Jawa adalah habitat bagi sisa badak Jawa yang masih hidup.
Sekitar kurang dari 100 badak Jawa masih hidup di alam bebas. Jika habitat
kedua ditemukan, maka badak sehat, baik, dan memenuhi criteria di Ujung Kulon
akan dikirim ke wilayah yang baru. Habitat ini juga akan menjamin keamanan
populasinya.
Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah
Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat yang pernah menjadi habitat
Badak Jawa.
Menurut pendapat saya, seharusnya manusia lebih memperhatikan
alam semesta. Untuk pengobatan tradisional tidak hanya harus menggunakan cula
badak, tetapi obat tradisional pun dapat dibuat dengan menggunakan
tumbuh-tumbuhan obat sehingga tidak harus memburu badak dan menghancurkan
populasinya. Penerapan usaha perlindungan juga harus didasari oleh kesadaran
manusia untuk melindungi satwa yang hampir punah.
Referensi :
http://www.wwf.or.id/cara_anda_membantu/bertindak_sekarang_juga/rhinocare/badakjawa/
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)