Jumat, 03 Mei 2013
A. Perang Korea
Perang Korea (한국전쟁) adalah
sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan. Perang ini juga disebut
dengan “perang yang dimandatkan (proxy
war) antara Amerika Serikat dan sekutu PBB dan komunis Republik Rakyat
China dan Uni Soviet. Dari 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953 terjadi genjatan
senjata, karena belum ada perjanjian perdamaian, secara teknis konflik ini
masih berlanjut hingga saat ini.
Sekutu Korea Selatan, yaitu : Amerika Serikat,
Kanada, Australia, Belgia, Kolombia, Ethiopia, Perancis, Yunani, Belanda,
Selandia Baru, Filipina, Afrika Selatan, Thailand, Turki dan Britania Jaya.
Sekutu Korea Utara, seperti Republik Rakyat Tiongkok dan Uni Soviet.
Di Korea Selatan, perang ini biasa disebut sebagai
Perang 6-2-5 (yuk-i-o-jeonjaeng) yang
mencerminkan tanggal dimulainya perang pada 25 Juni. Sementara itu, di Korea
Utara, perang ini secara resmi disebut Choguk
haebang chônjaeng (“perang
pembebasan tanah air”). Perang Korea disebut juga Chosôn chônjaeng (“Perang Joseon”, Joseon adalah sebutan Korea
Utara untuk tanah Korea).
Pada Konferensi Postdam (Juli - Agustus
1945),Sekutu secara sepihak memutuskan untuk membagi Korea tanpa melakukan
konsultasi dengan pihak Korea sendiri. Hal ini tidak sesuai dengan Konferensi
Kairo (November 1943) yang mendeklarasikan bahwa Korea harus menjadi Negara
bebas dan merdeka. Sebelumnya pada Konferensi Yalta (Febuari 1945) mengizinkan
Stalin membangun “zona penyangga”.
Pada Desember 1945, Korea di bawah Komisi Bersama
AS-Uni Soviet menyetujui Konferensi Menteri Luar Negeri Moskwa (Oktober 1945),
lagi-lagi tanpa melibatkan pihak Korea. Komisi tersebut memutuskan bahwa Negara
tersebut akan merdeka setelah lima tahun di bawah kepemimpinan dewan perwalian.
Perang ini berakhir pada 27 Juli 1953 saat
Amerika Serikat, Republik Rakyat China, dan Korea Utara menandatangani
persetujuan genjatan senjata. Presiden Korea Selatan, Syngman Rhee, menolak
menandatanganinya namun berjanji menghormati
kesepakatan genjatan senjata tersebut. Namun secara resmi, perang ini belum
berakhir hingga saat ini.
B.
Penyebab
Perang antara Korea Utara dan Korea Selatan
Sebelum
Semenanjung Korea dianeksasi oleh Jepang pada tahun 1910, wilayah tersebut
dikuasai oleh serangkaian kerajaan yang didirikan pendatang yang banyak berasal
dari China. Seperti yang terjadi pada Negara lainnya, akhir Perang Dunia II
menggoreskan berbagai perbatasan baru. Di Korea, Uni Soviet dan Amerika Serikat
membelah Korea menjadi dua, yang secara resmi membentuk Rakyat Demokratik
Republik Korea Utara dan Republik Korea.
Pada
tanggal 25 Juni 1950, militer Korea Utara menyebrangi perbatasan dan melakukan
invasi atas Korea Selatan. Tindakan ini memulai Perang Korea yang berlangsung
selama tiga tahun dan terjadi genjatan senjata pada tahun 1953.
Tahun 2010
menjadi saksi pecahnya kembali perang dua Korea (Korea Utara Vs. Korea
Selatan), yang sebelumnya pernah terjadi pada tahun 1950. Pda tanggal 23
November 2010, pihak Korea Utara melepaskan 200 artileri menuju Pulau
Yeonpyeong, yang diperebutkan dan detailnya sebagai tindakan balasan terhadap
Korea Selatan.
Penyebab
terjadinya Perang Korea terdiri dari 2 versi, yaitu versi Korea Utara dan versi
Korea Selatan. Menurut pihak Korea Utara, Korea Selatan besikeras menggelar
latihan militer pada selasa sore di wilayah sengketa sekitar puluhan kilometer
dari pulau Yeonpyeong dan mengabaikan peringatan dari Korea Utara. Latihan
militer tersebut diduga sengaja dilakukan untuk memancing suasana panas kedua
Korea. Dan pihak Korea Utara menambahkan, jika pihak Korea Selatan berani
mengganggu ke perairan DPRK (Korea Utara) maka pihaknya akan mengambil langkah
militer.
Sedangkan
menurut pihak Korea Selatan, pihak Korea
Utara yang terlebih dahulu meluncurkan roket kearah Korea Selatan saat berlangsungnya
latihan perang sehingga dengan terpaksa Korea Selatan memberikan tindakan
militer balasan. Pihak Korea Selatan menambahkan bahwa serangan pelanggaran
tersebut merusak sejumlah rumah di Pulau Yeonpyeong milik Korea Selatan.
Pada tahun 2013 terdengar kabar bahwa hubungan
Korea Utara dan Korea Selatan kembali memanas akibat konflik yang dimulai oleh
pemimpin baru Korea Utara (Kim Jong-un) dengan memprovokasi Korea Selatan.
Sekitar pukul 15.00 waktu Korea, atau 13.00 WIB, Korea Utara secara tiba-tiba menembakkan
artileri ke arah Pulau Yeonpyeong, Korea Selatan. Hal ini menimbulkan respon
panas dari Korea Selatan dengan melakukan persiapan wajib militer, guna
mempersiapkan diri dalam kemungkinan terjadinya perang, bahkan Korea Selatan
menggandeng Amerika Serikat untuk berlatih militer.s
Sekitar 10
menit setelah penembakan artileri, Korea Selatan langsung melakukan serangan
balasan artileri terhadap Korea Utara. Kedua pihak saling balas bombardier dan
warga Yeonpyeong dievakuasi ke dalam bunker. Diperkirakan sudah sekitar 200
peluru artileri menghantam pulau Yeonpyeong.
Satu jam
berlalu atau sekitar pukul 16.00 waktu Korea, pihak Korea Selatan menyerukan
untuk penghentian aksi saling bombardir. Lalu, warga Pyeonyeong dievakuasi ke
luar pulau dengan perahu nelayan.
Menurut
pendapat saya, awal mulai perang Korea adalah keinginan pihak Korea Utara yang
ingin menjadi Negara yang bebas. Kekacauan yang terjadi di tahun 2013 ini
diakibatkan pemimpin baru Korea Utara yang menginginkan popularitas sebagai
pemimpin. Sehingga ia membuat sebuah serangan agar ia diakui sebagai seorang
pemimpin dan ingin memberitahukan bahwa saat ini Korea Utara dibawah
pimpinannya.
Referensi :
http://www,ringkas.net/2010/11/penyebab-perang-korea-utara-korea.html
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)