Senin, 25 November 2013
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi computer
dan pengembangan berbasis internet.
Awan (Cloud) adalah metafora dari
internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan computer.
Menurut sebuah makalah tahun 2008
yang dipublikasi IEEE Internet Computing :
“Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara
permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di
computer pengguna (client) termasuk
di dalamnya adalah desktop, computer tablet, notebook, computer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor, dan
lain-lain.”
Pada intinya Cloud Computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam
membeli dan memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal dan bergerak
menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari penyedia layanan public cloud.
Cloud computing atau
komputasi awan merupakan tren baru di bidang komputasi terdistribusi dimana
berbagai pihak dapat mengembangkan aplikasi dan layanan SOA (Service Oriented Architecture) di
jaringan internet.
Cloud computing saat
ini sangat popular, selain dari pemain besar software seperti Microsoft dan
Google, perusahaan lain bermunculan hanya untuk menyediakan layanan berbasis
awan sebagai pengganti atau penyempurnaan aplikasi pada PC hari ini. Beberapa dari
perusahaan tersebut adalah Zoho.com, sebuah office suite online, Everote.com,
merupakan sebuah situs yang ditujukan untuk catatan online, dan
RememberTheMilk.com, manajemen tugas online.
Manfaat dari Cloud Computing, yaitu :
[1] Skalabilitas, yaitu dengan cloud
computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa harus
membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk
dan lain-lain. Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia
layananan cloud computing.
[2] Aksebilitas, yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun
kita berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita
mengakses data disaat yang penting.
[3] Keamanan, yaitu data kita bisa terjamin keamanannya oleh penyedia
layanan cloud computing, sehingga
bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing.
[4] Kreasi, yaitu para user bisa melakukan / mengembangkan kreasi
atau project mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke
perusahaan, tapi user bisa mengirimkannya lewat penyedia layanan cloud computing.
[5] Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan
aman di cloud meskipun hardisk atau
gadget kita rusak.
Gambar dibawah ini adalah representasi grafis dari dua
jalur yang berbeda dalam mengadopsi cloud computing.
- Route 1 adalah pendekatan tradisional (jalur biasa)
-
Route 2 adalah rute
langsung (bebas hambatan) menuju public cloud.
Contoh Komputasi
Awan
-
Google Drive
Google Drive
adalah layanan penyimpanan Online yang dimiliki Google. Google Drive
diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google Drive merupakan
pengembangan dari Google Docs.
Google Drive
memberikan kapasitas penyimpanan sebesar pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan
file di Google Drive dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses file
tersebut kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan computer desktop, laptop, computer
tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan
dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam
pengeditan.
-
Windows Azure
Windows Azure
adalah sistem operasi yang berbasis komputasi awan, dibuat oleh Microsoft untuk
mengembangkan dan mengatur aplikasi serta melayani sebuah jaringan global dari
Microsoft data Centers. Windows Azure yang mendukung berbagai macam bahasa dan
alat pemrograman. Sistem operasi ini dirilis pada 1 Februari 2010.
Referensi :
1)
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
2)
http://reza_chan.staff.gunadarma.ac.id
(Cloud
Computing / Komputasi Awan)
3)
http://indonesiancloud.com/id/content/cloud-computing
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)